Karena Sakit Adalah Bentuk Pertanda Kalau Kamu Butuh Kasih Sayang
Tepatnya tanggal 7 januari 2017, sesak dada yang saya rasain nggak hilang sedari siang. Semangkin terasa saat tengah malam datang.
Saya udah ngerasa bahwa kalau tidak segera diatasi malam itu, saya nggak akan bisa tidur, sebab sedari magrib saya sudah berputar-putar di atas kasur.
Rasanya baru kali itu sakit yang amat menjalar diseluruh tubuh, di tambah sepertinya asam lambung yang naik, membuat diare, dan muntah-muntah.
Dengan tidak enak hati, saya mengetuk pintu tetangga untuk meminta diatarkan dirumah sakit terdekat. Dan tanpa lama, taksi online datang, langsung Kami meluncur ke rumah sakit terdekat.
Di rumah sakit, sakit dada saya menjadi-jadi, hingga naik kebelakang kepala saya.
Setelah ngobrol dengan dokternya, tidak lama, alat EKG datang untuk memeriksa jantung saya. Alamak, bau kali itu badan saya dipasang alat-alat aneh.
Dua suster yang mengecek kesehatan saya langsung melaporkan hasil tes yang keluar dari alat aneh tersebut.
Dan tidak beberapa lama setelah itu, seorang dokter datang dengan peralatan suntik. Ia enyuntik bagian tangan kanan saya, dan jreng, saya sehat seperti sedia kala, sekejab rasa sesak dan skit dikepala saya hilang.
Semenjak itu saya berangan-angan, enak sekali ya jadi dokter.
Panjang waktu, setelah menunggu hasil EKG sampai pagi, belum juga dokter memberi tahu apa sakit yang sebenarnya saya rasakan.
Dia agaknya heran setelah melihat sesak dada saya hilang, dia mengatakan bahwa saya mengalami serangan jantung yang parah.
Oleh sebab itu, ia merekomendasikan saya untuk ke spesialis jantung, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dan setelah postingan ini saya masih melakukan pemeriksaan jalan, meski indikator penyakit yang didiagnosa dokter belum bisa dikatakan fix. Namun saya harus ikut pesan dokter yang memeriksa saya.
Saya : Sebenernya saya sakit apa dok?
Dokter : Jantung Kamu...
Saya : Jantung saya kenapa dok? ada kelainan?
Dokter malah berpikir sejenak, saya kira untuk mencari jawaban yang pas, ternyata ia malah kembali bertanya...
Dokter : Kamu kalau malem susah tidur ya?
Saya : Iya dok...
Dokter : Kamu sudah berkeluarga atau masih sendiri?
Saya : sendiri dok...
Dokter kembali berpikir keras untuk mengutarakan kata yang pas agar saya tidak pingsan mendadak.
Dokter : Makanya kamu cukup istirahat, jangan banyak pikiran...
Saya : iya dok...
Dokter : Satu lagi, jangan sendirian, tu jantung kamu sakit, karena belum ada yang ngisi, makanya cari pasangan...
Saya : Gubrak... *batuk saya keluar pedang.
Yang itu intermezo ya....
Bukan sakit yang ingin saya bagikan dipostingan yang mungkin tidak akan pernah ada yang baca..hehehe..
melainkan sebuah pelajaran yang sangat berharga yang saya dapatkan dari sakit yang saya alami.,
ALLAH ITU MAHA BAIK
Kenapa Allah maha baik, dulu zaman saya kuliah, tidak pernah datang sakit yang begitu parahnya sampai harus ke rumah sakit, paling-paling demam, flu, sakit rindu (yang ini bohong), yang obatnya bisa pakai kopi aja.
Dan sakit itu datang ketika Alhamdulillah sudah ada penghasilan, sudah bisa nikmati hasil pekerjaan, sehingga ketika saya harus nginap di IGD dan bolak-balik ke lab untuk melakukan pemeriksaan, ada rejeki yang Allah berikan untuk menyelesaikan itu semua. Ya meski tabungan saya habis untuk itu, karena memang sehat itu muahaal pak/buk.
ALLAH ITU SAYANG
Dengan sakit, saya lebih bisa menghargai betapa nikmatnya sehat. Saya sering kali lupa nikmatnya sehat, dan hal itu teringat ketika sakit itu datang. Nikmatnya makan dengan lahap, nikmatnya jalan-jalan, nikmatnya tidur nyeyak, semua itu teringat ketika sakit. Allah memang sayang dengan saya oleh sebab itu Ia memberikan saya sakit.
ALLAH MENGINGATKAN WAKTU KEPADA SAYA
Sayat saya melihat data pribadi saya, saya melihat disana tertera dengan jelas, Iskandar, 24 tahun 6 bulan 17 hari. Ada umur disana, ada waktu yang terus berjalan yang menghabiskan umur saya. Allah mengingatkan saya bahwa waktu didunia itu sebentar saja. Sakit yang diberikan oleh Allah tidak serta merta dapat membut saya mati, melainkan tanpa apapun kuasa Allah itu dapat membuat saya bisa mati kapan saja.
Saya kira bener juga tu kata dokter, sakit itu bukan sekedar fisik, melainkan pikiran, bukan jantung yang ada kelainan, tapi ada kelainan dijantung, mungkin ia butuh sebuah detak baru dalam setiap detaknya.
Komentar