Perkenalan

Sudah menjadi orang Indonesia jika berkenalan menanyakan 'orang apa ?'. Seperti pertanyaan wajib yang memang harus dijawab. Bukan hal yang membingungkan hanya saja menjadi hal yang sulit untuk dijawab bagi gue.

Beberapa hari kedepan mulai dari postingan ini gue akan menjalankan rutinitas pelatihan disalah satu gedung pelatihan yang berada di Cikarang. Di BPPTIK atau Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 

Ada 4 program pelatihan yang ditawarkan BPPTIK yang dapat diikuti salah satunya adalah Junior Technical Support, dan gue ikut dalam pelatihan dan sertifikasi itu. Untuk dapat lebih jelas info dari pelatihan dan sertifikasi di BPPTIK kamu bisa lihat disini. Masih ada gelombang tiga yang menunggu. 

Seperti pelatihan-pelatihan lainnya disana loe bakal diseleksi berkas untuk akhirnya baru dapat mengikuti pelatihan dan sertifikasi ini. 

Gue sendiri tadinya hanya iseng-iseng. Seorang teman satu kontrakan memberikan link dan saya mencoba mengisi sesuai dengan persyaratan yang diajukan. Dan pas diakhir pengumuman malah gue yang kepilih dan temen gue nggak. Ngerasa nggak enak juga tapi ya mau gemana lagi, kesempatan jarang-jarang datang. 

Peserta pelatihan banyak dari berbagai kota di jawa. Ada dari bandung, jakarta, cikarang sendiri dan ada juga dari cirebon. Kaya biasa kebanyakan orang indonesia kita berkenalan, menanyakan hal-hal yang menyangkut pribadi seperti, nama, temat tinggal, ukuran kaki kirai dan kanan, gaya ngupil andalan. 

Nah di moment ini kadang gue bingung harus menjelaskan ketika ada pertanyaan 'loe orang mana ?' dan 'loe orang apa ?'.

Dua pertannyaan yang kadang buat gue juga merasa aneh. Ketika di tanya 'loe orang mana ?' gue jawab 'orang aceh ?'. Hasilnya adalah wajah yang sangat tidak percaya. Gue yakin dalam kepala mereka yang nanya gue 'muka loe jawa, muka loe medok banget, lue bilang orang aceh..what..'. Dan selanjutnya adalah pertannya meyaikan atas jawaban gue 'emang loe orang apa ?'. Nah ini nie yang menjadikan gue bingung gue mau jawab 'gue orang prancis rusia dan ada dara inggris yang mengalir'. Pasti mereka nggak akan percaya. Jadi gue jawab 'gue orang jawa, lihat wajah gue kaya gamelan'.

Perkenalan adalah sebuah ritual yang merupakan hal sakral. Antara dua orang atau lebih, saling berjabat tangan, lalu bertukar informasi. Jadi seperti sebuah transaksi kepercayaan. Gue sendiri senang berkenalan dengan banyak orang, apa lagi dengan acara-acara seperti ini. Walaupun gue sedikit introvert untuk orang yang baru. Dan gue susah ngapalin nama. 

Kalau di Indonesia sendiri tidak ada rasa privasi dalam sebuah perkenalan. Bahkan baru dua jam perkenalan saja kita sudah bisa mendapatkan informasi rahasia-rahasia di kehidupan orang yang baru kita kenal. Misalnya dulu gue pernah naik dari bandung ke jakarta, tanpa di minta orang sebangku di kreta menceritakan kehidupannya. Bahkan gue tahu kalau dia punya anak, dan anaknya punya anak lagi. Kayanya nggak penting ya.

Dan sama seperti gue. Ketika dua pertanyaan itu, memaksa gue untuk menjelaskan sebenernya gue ini siapa. Sempat terbesit pikiran di kepala gue ketika ada yang menanyakan hal seperti itu gue akan jawab dengan berbisik 'sebenernya gue adalah badman' dengan nada berat dan meyakinkan. Berhubung suara gue kurang serak becek, malah jadi kaya bencong kejepit jepitn jemuran, jadi gue urungi niat.   

Sebagai seorang jawa yang lahir di Aceh gue selalu membanggakan diri gue sebagai orang aceh. Tapi bagi orang-orang disekitar gue yang baru mengenal dari wajah gue yang jawa dangdut membuat mereka tidak percaya. Kalau sudah seperti itu biasanya gue nari saman. 

Namun bagi ku tidak ada yang membedakan sebagai jawa atau aceh. Gue terlahir sebagai seorang yang mengalir darah jawah turun temurun, tapi gue juga nggak bisa menolak bahwa seluruh darah yang mengalir dalam diri gue adalah dari tanah rencong yang sangat dan dangat ge banggakan. 

Jadi, apapun yang orag-orang baru yang mengenal gue, bagi gue juga yang baru mengenal orang-orang di sekitar gue, nggak ada batasan atas bedanya dari mana kita berasal, namun tujuan kita adalah satu untuk saling mengenal satu sama lain, untuk saling mengerti satu sama lain. Tanpa ada kebohongan perkenalan. Berkenalan hanya untuk membutuhkan dan mencari timbal balik atas perkenalan. Bukankah memberi lebih mulia dari pada menerima atau mencari imbalan. 

Bahagialah gue yang terlahir di Indonesia dengan gaya perkenalan yang tidak kaku seperti di negara-negara lain. 

'kamu orang apa ?', 'kamu orang mana ?' terdengar lebih dekat dan kerenkan dari pada 'cuacanya bagus ya ?'
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diagram Use Case Dan Use Case Description

Beberapa Website Keren Yang bisa Bikin Kita Cerdas

Apa itu SKPL Dan Kebutuhan Perangkat Lunak ?