Antara Kamu dan Setan Jomblo


Sewaktu kecil, tempat bermain favorit gw dan teman-teman adalah kebun kakao dibelakang rumah. Jaraknya lumayan jauh dari pemukiman. Karena banyak buah-buahan, seperti jambu air, jambu batu, duku, rambutan, dan kalau sedang beruntung kami bisa mendapatkan durian.

Tapi untuk main ke kebun yang bisa saja disebut hutan itu ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu jumlah kami harus genap atau berpasangan pasangan. Mitosnya, anak-anak yang main ke hutan dalam jumlah ganjil maka yang tidak memiliki pasangan akan diculik oleh setan ganjil.

Deskripsi setan ini sangat mengerikan; tanpa wajah, kadang-kadang tanpa kepala, bukan laki-laki, bukan perempuan, bukan juga bencong. Dia mencari anak kecil yang tanpa pasangan alias sendirian, lalu setan itu akan membawa pergi si anak malang dan tak akan kembali pulang.

Bertambah horor pula karena selemparan batu dari kebun kakao merupakan tempat pemakaman umum kampung.

Jadi, setiap kami ingin bermain, yang paling pertama kami lakukan adalah mencari teman yang bersedia dijadikan pasangan. Karena keinginan yang kuat atas ketakutan sebuah mitos yang nggak jelas itu, Kami semua melakukan trik dan taktik demi mendapatkan pasangan. Misalnya membawa makanan ringan sebagai iming-iming, mainan baru untuk menarik perhatian, dan sebagainya. Semua dilakukan hanya untuk sekedar mendapatkan pasangan.  

Dan kadang pertikaian dan trik yang dilakukan menjadi tidak sehat, apa lagi jika musim buah sudah tiba. Semua jadi serba memaksa, kadang  sampai mengarang cerita demi mendapat pasangan untuk main ke kebun kakao. Menjelek-jelekan teman, membanggakan diri, tentunya ketika itu kami lakukan masih dalam kadar anak-anak, bukan seperti pedukung cagub.

Entah sejak jama kapan mitos itu ada, namun yang jelas sekarang, gw kertawa geli saat kembali mengingat masa kecil itu. Bagaimana mungkin ada setan ganjil, tanpa wajah, bahkan tanpa jenis kelamin menculik anak-anak yang tidak memiliki teman di tengah hutan. Rasanya jika gw ingat-ingat lagi, waku itu gw adalah orang terbodoh di dunia.

Tapi bagi anak-anak yang polos dan tidak tahu, hal itu bukan kemustahilan, bagi kami dulu (anak-anak) apa yang dikatakan orang dewasa adalah kebenaran, karena kami anak-anak, menganggap orang dewasa adalah contoh.

Namun yang perlu dikeahui adalah ketidak tahuan dapat membawa kebaikan dan keburukan. Orang dewasa menakuti kami para anak-anak akan setan ganjil adalah untuk kebaikan kami. Agar ketika kami main kehutan kami tidak sendirian, minimal ada sepasang teman yang dapat saling membantu. Namun untuk memaksa hal tersebut para orang dewasa menakut-nakuti dengan adanya setan ganjil.

Sama halnya dengan kita*kamuajakali, para jomblo. Kita takut jika harus menjomblo, tanpa pacar, tanpa kekasih, apa lagi dengan umur yang sudah tidak mudah lagi, namun tidak kunjung juga menikah atau dinikahi. *someone like you,,,,,youuu...

Ada ketakutan didalam pikiran kita yang terbentuk dari lingkungan atau orang-orang sekitar kita. Entah itu keluarga, saudara, teman-teman, sahabat, bahkan hanya dari sebuah meme saja status jomblo kita bisa nambah akut.  

Lebih lagi tentang mainset yang terbentuk dari berbagai hal, seperti; tidak pacaran, atau menjombloh itu merupakan aib. Memang lebih aib mana dengan yang pacaran, selfi-selfian, bahkan ada yang kebablasan. Dibanding kamu yang meratap kesendirian? *tetepajasedih

Kalau boleh saya katakan itu seperti setan jomblo. Setan itu ada didalam pikiran kita yang kita sendiri nggak sadar, kalau setan itu sudah tertanam. Sehingga sama seperti masa kecil saya, akan melakuan apapun untuk mendapatkan predikat tidak jomblo, dengan alasan apapun.  

Setelah mendapatkan prediket pacaran, terjadilah yang namanya pulish. Membuktikan pada setan jomblo dalam kepala kita, bahwa saya bisa loh punya pacar dan ada yang mau sama gw, dan gw tidak perlu takut lagi, setan jomblo tidak akan memangsa saya.

Ya begitulah yang terjadi. Lantas apa yang didapatkan dari pacaran? gw kira kita semua tahu, lebih banyak kerugian daripada kebaikan yang didapat dari pacaran.

Sama seperti masa kecil gw yang takut dengan setan ganjil, karena belum berkpikir logis bahwa tidak mungkin ada setan yang seperti itu. Kita juga takut menjomblo, karena mungkin kita belum tahu, belum  berpikir logis, bahwa banyak kebaikan yang didapat dari seorang yang jomblo.
  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diagram Use Case Dan Use Case Description

Apa itu SKPL Dan Kebutuhan Perangkat Lunak ?

Program C++ (mengurutkan abjad Z -A)